06/17/2025 | Press release | Distributed by Public on 06/16/2025 22:48
Singapura - Presiden Prabowo Subianto tiba di Singapura pada Minggu malam (15/06) untuk kunjungan kenegaraan. Presiden disambut langsung oleh Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Pangkalan Udara Paya Lebar.
Agenda kunjungan Presiden Prabowo meliputi pertemuan bilateral Leaders' Retreat dengan PM Lawrence Wong dan pertemuan dengan Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam, yang dilaksanakan pada Senin (16/06) di Parliament House, Singapura.
"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk melakukan kunjungan kenegaraan pertama saya ke Singapura. Singapura adalah sahabat dekat dan mitra strategis Indonesia. Kita memiliki sejarah panjang kerja sama yang saling menguntungkan, dan saya yakin kemitraan ini akan terus tumbuh ke arah yang lebih kuat dan saling melengkapi," ujar Presiden Prabowo dalam pertemuan bilateralnya.
Presiden Tharman turut menyampaikan apresiasi atas kunjungan Presiden Prabowo bahwa kunjungan Presiden Prabowo merupakan momentum penting untuk membahas fase baru hubungan bilateral Indonesia dan Singapura. Ia menyebut bahwa kerja sama kedua negara saat ini telah memasuki level baru dan berada di jalur yang sangat menjanjikan.
Kunjungan kenegaraan ini juga diwarnai prosesi penamaan anggrek "Paraphalante Dora Sigar Soemitro", sebagai penghormatan kepada almarhumah ibunda Presiden Prabowo. Penamaan ini mencerminkan kedekatan personal dan nilai diplomatik dalam tradisi Singapura.
Presiden Tharman menyambut positif tren peningkatan investasi Singapura di Indonesia, termasuk proyek-proyek strategis di energi terbarukan dan kawasan industri rendah karbon. Kedua pemimpin menegaskan komitmen memperkuat stabilitas kawasan dan kerja sama regional yang inklusif dan berkelanjutan.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan bilateral tahunan Leaders' Retreat dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Parliament House, Singapura (16/6). Pertemuan ini menjadi bagian dari kunjungan kenegaraan pertama Presiden Prabowo sejak dilantik pada Oktober 2024, sekaligus menandai tonggak baru dalam hubungan strategis kedua negara.
Didahului dengan pertemuan tête-à-tête, kedua pemimpin membahas berbagai isu strategis kawasan dan bilateral secara empat mata. PM Wong menyambut kunjungan Presiden Prabowo dengan hangat dan menyebut Leaders' Retreat tahun ini sebagai awal kemitraan baru antara dua pemimpin yang saling mengenal sejak lama.
"Saya menghabiskan masa kecil saya di Singapura. Kami memiliki hubungan panjang dan dekat dengan Singapura," ucap Presiden. Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan menyebut hubungan Indonesia-Singapura bersifat personal, historis, dan strategis.
"Leaders' Retreat tahun ini merupakan yang pertama bagi kita berdua dalam kapasitas kita saat ini, dan saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda, Pak Presiden, untuk memetakan jalan baru hubungan bilateral kita," ujar PM Wong.
Dalam konferensi pers bersama, Presiden Prabowo menekankan bahwa Leaders' Retreat berlangsung sangat produktif, menghasilkan 19 kesepakatan strategis di berbagai sektor: politik, ekonomi, pertahanan, hukum, pangan, energi, SDM, pendidikan, dan kesehatan. Presiden juga secara khusus menyampaikan rasa terhormat atas penamaan anggrek baru menggunakan nama ibundanya.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan penting di berbagai sektor, antara lain:
Lima nota kesepahaman utama ditandatangani di hadapan kedua pemimpin, yaitu:
Selain itu, sejumlah kesepakatan lainnya juga diumumkan, antara lain:
Kesepakatan ini mencerminkan pendekatan kerja sama yang menyeluruh dan adaptif terhadap tantangan kawasan, mulai dari ketahanan pangan, transisi energi hijau, hingga penguatan konektivitas dan kapasitas SDM.
Presiden Prabowo menyoroti kekhawatiran atas situasi di Gaza dan ketegangan Israel-Iran serta menegaskan pentingnya gencatan senjata dan solusi diplomatik. Kedua pemimpin sepakat pentingnya peran aktif Indonesia dan Singapura dalam menjaga stabilitas regional dan mendukung penyelesaian damai atas konflik global.
"Kami menyerukan gencatan senjata segera dan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional, demi mencegah jatuhnya lebih banyak korban sipil di Gaza dan situasi di Timur Tengah," tegas Presiden Prabowo.
Terkait Myanmar, kedua pemimpin menyerukan keterlibatan konstruktif untuk menciptakan kondisi damai dan stabil. PM Wong menegaskan komitmen Singapura terhadap penguatan ASEAN dan sistem internasional berbasis hukum.
Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara lembaga pengelola investasi kedua negara, Temasek dan Danantara, untuk mendukung pengembangan energi terbarukan dan kawasan industri rendah karbon. Presiden menyatakan keinginannya menjadikan Singapura mitra strategis utama dalam transformasi ekonomi hijau Indonesia.
Presiden juga mendorong peningkatan konektivitas udara dan pengembangan infrastruktur bandara untuk mendukung mobilitas masyarakat dan kerja sama pariwisata.
Kedua pemimpin juga menghadiri peluncuran proyek kerja sama energi terbarukan sebagai tonggak kolaborasi hijau antarnegara. PM Wong menegaskan dukungan Singapura terhadap aspirasi Indonesia bergabung dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
Menutup Leaders' Retreat, Presiden Prabowo mengundang PM Lawrence Wong dan delegasi Singapura untuk menghadiri pertemuan berikutnya di Indonesia. "Saya sangat yakin hubungan bilateral ini akan terus tumbuh dengan semakin kuat. Sampai bertemu di Leaders' Retreat tahun depan di Indonesia," ujar Presiden.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya diplomasi aktif Presiden Prabowo untuk memperkokoh posisi Indonesia sebagai mitra utama kawasan di tengah dinamika global yang terus berkembang.
Sumber: BPMI Setpres