10/28/2025 | Press release | Distributed by Public on 10/28/2025 02:05
Kuala Lumpur, 27 Oktober 2025 - Forum tahunan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2025 telah diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin, 27 Oktober 2025, dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Republik Indonesia, serta Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
AIPF merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia sebagai implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Tahun 2025 menandai penyelenggaraan AIPF ke-3, yang secara konsisten diadakan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN untuk memperkuat kolaborasi regional antara pemerintah dan dunia usaha.
Dalam sambutannya, Menko Airlangga Hartarto menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan kolaboratif, bukan kompetitif, dengan ASEAN sebagai poros utama dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan bersama. "Pertumbuhan kawasan hanya akan berkelanjutan bila dibangun di atas kolaborasi dan rasa saling percaya," ujar Menko Airlangga. Ia juga menekankan bahwa prioritas nasional Indonesia seperti hilirisasi industri, transisi energi bersih, dan digitalisasi ekonomi selaras dengan semangat AOIP dalam memperkuat ketahanan ekonomi kawasan.
Sementara itu, Perdana Menteri Anthony Albanese menyoroti pentingnya kemitraan praktis di kawasan. "Kemajuan dapat diukur melalui tindakan nyata yaitu: kerja sama bisnis baru, proyek energi dan infrastruktur yang diluncurkan, serta investasi di sektor manufaktur," ungkap PM Albanese, seraya menegaskan komitmen Australia untuk terus memperdalam keterlibatan di Indo-Pasifik.
AIPF 2025, yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan KADIN Indonesia dan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Malaysia, mengusung tema "Advancing Inclusivity and Sustainability in ASEAN and the Indo-Pacific Region." Forum ini mempertemukan lebih dari 450 peserta dari kalangan pemerintah, dunia usaha, lembaga internasional, dan komunitas diplomatik untuk memperkuat sinergi antara kebijakan publik dan inisiatif sektor swasta.
Dua sesi panel utama menyoroti upaya memperkuat kerja sama ekonomi kawasan dan pembangunan berkelanjutan lintas batas. Panel pertama membahas integrasi ekonomi di ASEAN dan Pasifik dengan mitra dialog, yang diikuti oleh perwakilan dari International Chamber of Commerce (ICC), Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), dan pemerintah Amerika Serikat. Panel kedua berfokus pada pembangunan berkelanjutan lintas batas melalui ASEAN Common Carbon Framework (ACCF), ASEAN Power Grid, dan mekanisme pembayaran lintas batas, dengan partisipasi lembaga bisnis dan energi kawasan seperti Bursa Malaysia, ASEAN Centre for Energy (ACE), dan DANA Indonesia.
Forum ditutup dengan sambutan dari Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Rosan P. Roeslani, yang menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan hijau dan inklusif di kawasan. "Sinergi antara kebijakan publik dan inovasi dunia usaha menjadi kunci dalam mewujudkan Indo-Pasifik yang tangguh dan berkelanjutan," ujar Menteri Rosan.
Penyelenggaraan AIPF 2025 di Kuala Lumpur mempertegas kembali kepemimpinan Indonesia dalam menjaga relevansi AOIP di tengah dinamika geopolitik dan geoekonomi global. Indonesia juga mendorong agar AIPF menjadi forum tahunan ASEAN yang berfungsi sebagai wadah strategis untuk memperkuat dialog, investasi, dan kolaborasi ekonomi lintas kawasan secara berkelanjutan.