09/14/2025 | Press release | Distributed by Public on 09/13/2025 17:12
Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Garuda Merah Putih-II telah tiba di Tanah Air setelah menyelesaikan misi kemanusiaan berupa pengiriman bantuan melalui udara (airdrop) ke Jalur Gaza, Palestina. Kedatangan Satgas disambut langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono selaku Inspektur Upacara bersama pejabat terkait, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (13/09/2025).
Misi Satgas Garuda Merah Putih-II ini merupakan perintah Presiden RI sebagai wujud nyata dari solidaritas bangsa Indonesia kepada rakyat Palestina di Gaza, sekaligus bentuk diplomasi kemanusiaan yang sejalan dengan politik luar negeri Indonesia.
Satgas Garuda Merah Putih-II melaksanakan misi airdrop bantuan kemanusiaan di Yordania sejak 17 Agustus hingga 9 September 2025 dengan menggunakan tiga pesawat C-130 Hercules tipe J (A-1344, A-1343, dan A-1339). Misi ini melibatkan sebanyak 45 kru dan 43 personel pendukung.
Dalam pelaksanaannya, Satgas berhasil menyalurkan total bantuan seberat 91,4 ton atau setara dengan 520 bundel.
Selain itu, perlengkapan berupa 1.286 payung utama dan 40 bundel yang berada di Kairo secara resmi telah dihibahkan kepada Pemerintah Mesir melalui Angkatan Udara Mesir dan difasilitasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Langkah ini menjadi wujud dukungan Pemerintah Indonesia terhadap upaya kemanusiaan bagi masyarakat Gaza.
Satgas Garuda Merah Putih-II kembali ke tanah air pada tanggal 10 September melalui rute: Kairo, Mesir - Abu Dhabi, UEA - Chennai, India - Banda Aceh - Jakarta, dan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada tanggal 13 September 2025.
Dalam sesi tanya jawab dengan wartawan, Kasau menyampaikan bahwa Dropping dari Mesir tidak bisa dilaksanakan karena mulai tanggal 27 Agustus 2025 wilayah udara Israel tidak dibuka lagi untuk melaksanakan airdrop. Demikian pula dari Jordan atau negara lain sejak tanggal 27 Agustus tidak dibuka lagi, ditunggu sampai tanggal 9 September tidak dibuka lagi dan bahkan ada serangan Israel ke Gaza pada tanggal 3 dan 7 September. Sehingga Panglima TNI memutuskan untuk menghentikan waktu misi airdrop untuk kemanusiaan dan Satgas Garuda Merah Putih-II dengan 3 pesawat kembali ke tanah air pada tanggal 10 September.
Di sisi lain, seluruh pesawat dalam kondisi baik dan seluruh personel sebanyak 88 orang berada dalam keadaan sehat setelah melewati seluruh tahapan operasi.
Perbedaan prosedur di Yordania dan Mesir juga dijelaskan. Jika di Yordania, Indonesia bergabung dalam Solidarity Path Operation-II bersama negara lain, dengan Yordania sebagai lead nation dan koordinasi melalui Multinational Airdrop Planning Cell (MADPC), maka di Mesir pelaksanaannya bersifat bilateral airdrop. Indonesia bergabung dengan Mesir untuk melaksanakan airdrop.
Misi Satgas Garuda Merah Putih-II sepenuhnya bersifat kemanusiaan. Keterlibatan TNI Angkatan Udara dan prajurit TNI lainnya adalah dalam kapasitas teknis untuk mendukung pengoperasian pesawat dan kelancaran airdrop. Tidak ada kepentingan militer di balik misi ini. Hal ini sejalan dengan politik luar negeri Indonesia yang konsisten mendukung perjuangan kemanusiaan rakyat Palestina.
Kasau juga menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS yang berperan sebagai mitra untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dan menjembatani hibah perlengkapan airdrop dari Indonesia kepada Pemerintah Mesir. Hal ini menunjukkan sinergi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat dalam mendukung misi kemanusiaan untuk Gaza.
Misi Satgas Garuda Merah Putih-II merupakan pesan kuat bahwa Indonesia konsisten mendukung perjuangan kemanusiaan rakyat Palestina. Indonesia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa solidaritas kemanusiaan dapat melampaui batas negara, serta memperkuat diplomasi perdamaian yang menjadi bagian dari politik luar negeri Indonesia. (Biro Infohan Setjen Kemhan)