04/17/2025 | Press release | Distributed by Public on 04/16/2025 21:40
Pembukaan |
% Perubahan |
|
EURUSD |
1.1398 |
0.10% |
GBPUSD |
1.3239 |
-0.19% |
AUDUSD |
0.6371 |
0.08% |
NZDUSD |
0.5933 |
0.15% |
USDJPY |
141.8200 |
0.73% |
USDCHF |
0.8233 |
-0.66% |
USDCAD |
1.3883 |
-0.23% |
GOLDUD |
3,348.60 |
-0.83% |
COFU |
61.96 |
0.50% |
USD/IDR |
16,819 |
0.12% |
Kamis, 17 April 2025 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak menguat didukung oleh sentimen dari isyarat China untuk tidak melanjutkan perang tarif dengan AS, dan potensi pengetatan pasokan lebih lanjut dari aliansi OPEC+.
Kementerian Luar Negeri China pada hari Kamis merilis pernyataan yang menegaskan bahwa jika AS terus melanjutkan tindakannya dalam mengenakan tarif dagang, maka China tidak akan peduli. Komentar tersebut menyusul perintah administratif terbaru Gedung Putih yang pada Selasa malam mengumumkan kenaikan tarif baru untuk China hingga 245%. Berita tersebut memicu ekpektasi bahwa China tidak akan lagi menaikkan tarif untuk produk AS, yang sekaligus meredakan tensi perang tarif yang telah memanas beberapa waktu terakhir.
Dukungan lainnya datang dari OPEC yang pada hari Rabu mengumumkan rencana terbaru pemangkasan produksi lebih lanjut bagi 8 negara anggota aliansi sebagai kompensasi atas kelebihan kuota produksi. Dalam rencana yang dijadwalkan akan berlangsung mulai bulan ini hingga Juni 2026, pemangkasan bulanan akan berkisar antara 196.000 bph hingga 520.000 bph, naik dari sebelumnya antara 189.000 bph hingga 435.000 bph.
Sementara itu, dalam laporan terbaru yang dirilis hari Rabu, WTO memangkas tajam perkiraan pertumbuhan perdagangan global tahun ini yang didorong oleh efek dari perang tarif Trump. WTO memproyeksikan pertumbuhan akan mengalami penurunan sebesar 0,2% tahun ini, turun dari ekspektasinya pada bulan Oktober sebesar 3,0%. WTO juga memperingatkan jika Trump memberlakukan tarif yang lebih luas, hal itu akan mengurangi pertumbuhan perdagangan barang sebesar 0,6 poin persentase, dengan pemotongan 0,8 poin lainnya karena efek lain di luar perdagangan terkait, yang jika digabungkan, hal ini akan menyebabkan penurunan sebesar 1,5%, penurunan paling tajam sejak 2020.
Di sisi pasokan, badan statistik EIA melaporkan bahwa stok minyak mentah naik sebesar 515 ribu barel untuk penutupan pekan yang berakhir 11 April, lebih tinggi dari prediksi awal yang memperkirakan stok akan naik sebesar 400 ribu barel. Laporan EIA tersebut mengindikasikan permintaan yang melemah di pasar minyak AS.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $65 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $60 per barel.
Jam |
Data |
Aktual |
Ekspektasi |
Sebelumnya |
19:30 |
USA - Initial Jobless Claims |
225K |
223K |
|
19:30 |
USA - Continuing Jobless Claims |
1870K |
1850K |
|
19:30 |
USA - Philadelphia Fed Manufacturing Index |
2 |
12.5 |
|
19:30 |
USA - Building Permits |
1.45M |
1.459M |
|
19:30 |
USA - Housing Starts |
1.42M |
1.501M |