10/28/2025 | Press release | Distributed by Public on 10/28/2025 05:06
|
Pembukaan |
% Perubahan |
|
|
EURUSD |
1.1644 |
0.16% |
|
GBPUSD |
1.3334 |
0.18% |
|
AUDUSD |
0.6552 |
0.15% |
|
NZDUSD |
0.5768 |
0.21% |
|
USDJPY |
152.87 |
-0.40% |
|
USDCHF |
0.7953 |
-0.23% |
|
USDCAD |
1.3989 |
-0.06% |
|
GOLDUD |
3,990.01 |
-0.43% |
|
COFU |
61.50 |
-0.31% |
|
USD/IDR |
16,623 |
0.00% |
Selasa, 28 Oktober 2025 - Harga minyak terpantau bergerak bearish tertekan oleh sentimen dari potensi OPEC+ untuk kembali menambah volume produksinya yang memicu kekhawatiran akan membuat surplus pasokan di pasar minyak global. Meski demikian, sinyal positif jelang pertemuan Trump dan Xi memberikan dukungan pada harga minyak.
OPEC+ kemungkinan akan menyetujui kenaikan kecil lainnya dalam pertemuan pada hari Minggu, di samping peningkatan produksi secara moderat sebesar 137.000 bph yang telah disepakati pada bulan lalu, kata sumber pada hari Senin. Kelompok aliansi itu merasa kenaikan bulanan terbaru akan sulit tercapai, terutama setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan sanksi baru terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia minggu lalu, tambahnya. Meski demikian, sumber lainnya menyebutkan bahwa beberapa negara anggota lebih memilih jeda dalam target kenaikan produksi untuk memperhitungkan perlambatan permintaan musiman menjelang musim dingin di belahan bumi utara.
Turut membebani harga, Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol, pada hari Senin mengatakan bahwa harga minyak akan bergerak moderat dalam beberapa hari dan minggu mendatang akibat kondisi surplus pasokan minyak di pasar. Dalam laporan terbarunya, IEA memperkirakan pasokan minyak dunia akan melebihi permintaan hampir 4 juta bph tahun depan, di mana kenaikan output sebesar 1,2 juta bph berasal dari produsen non-OPEC.
Masih terkait pasokan, ancaman surplus di pasar minyak kembali menguat pasca dirilisnya laporan terbaru Vortexa yang menyebutkan hampir 1,4 miliar barel minyak saat ini disimpan dalam kapal tanker. Volume itu sekaligus merupakan rekor tertinggi sejak 2016, ungkap laporan tersebut. Minyak mentah yang diangkut melalui laut telah meningkat selama sepuluh minggu berturut-turut, yang berpotensi menyebabkan penurunan harga minyak lebih lanjut sekitar 7% bulan ini, kata para ahli.
Sementara itu, sinyal meredanya tensi dagang antara AS dengan China memicu harapan akan arah positif pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi pada hari Kamis nanti. Tiongkok berharap AS dapat mencapai kesepakatan di tengah jalan untuk mempersiapkan interaksi tingkat tinggi antara kedua negara, kata Menteri Luar Negeri Wang Yi kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dalam pembicaraan via telepon pada hari Senin.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $64 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $59 per barel.
|
Jam |
Data |
Aktual |
Ekspektasi |
Sebelumnya |
|
20:00 |
USA - S&P/Case Shiller Home Price YoY |
1.9% |
1.8% |
|
|
21:00 |
USA - Richmond Fed Manufacturing Index |
-14 |
-17 |
|
|
22:30 |
USA - House Price Index MoM |
0.1% |
-0.1% |
|
|
22:30 |
USA - CB Consumer Confidence |
93.5 |
94.2 |