07/14/2025 | Press release | Distributed by Public on 07/13/2025 23:33
Brussel, Brussel - Pemerintah Republik Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan dengan Uni Eropa melalui rangkaian pertemuan penting yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, selama kunjungan kenegaraan di Brussel, Belgia pada 12-13 Juli 2025.
Dalam kunjungan ini, Presiden Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan Presiden Dewan Eropa, António Costa. Pertemuan-pertemuan tersebut membuahkan sejumlah capaian strategis yang menandai babak baru dalam hubungan Indonesia dan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta kerja sama multilateral yang inklusif.
Dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa di Gedung Berlaymont, Brussel, Presiden Prabowo dan Presiden von der Leyen menyampaikan capaian penting berupa kesepakatan politik atas penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), sebuah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang telah dinegosiasikan selama satu dekade dan kini memasuki fase finalisasi.
"Hari ini kami telah mencapai sebuah terobosan. Setelah 10 tahun negosiasi, akhirnya kita berhasil menyepakati sebuah kemitraan yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas. Ini mencerminkan kepercayaan bersama yang kuat, serta akan membuka peluang luas di bidang industri utama, pertanian, otomotif, dan jasa bagi kedua belah pihak," ujar Presiden Prabowo dalam konferensi pers bersama.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyambut baik pencapaian ini. "Perjanjian ini hadir di waktu yang tepat untuk memperkuat kemitraan jangka panjang kita, dibangun atas dasar kepercayaan, resiprositas, transparansi, dan nilai-nilai bersama," ungkapnya.
Selain sektor perdagangan, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya memperluas kerja sama Indonesia-Uni Eropa dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Presiden menyoroti tingginya interaksi sosial-kultural antara masyarakat Indonesia dan Eropa, termasuk delapan juta warga Indonesia yang berkunjung ke Eropa setiap tahun, serta lebih dari 3.000 mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di berbagai universitas Eropa.
"Kami ingin lebih banyak lagi generasi muda Indonesia menimba ilmu di Eropa. Kami juga terbuka terhadap hadirnya institusi pendidikan dan rumah sakit asing di Indonesia, sebagai wujud keterlibatan global yang konstruktif," jelas Presiden Prabowo.
Dalam konteks ini, Presiden von der Leyen turut mengumumkan kebijakan visa cascade, yang mempermudah akses warga negara Indonesia ke wilayah Schengen. Mulai saat ini, warga Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan memenuhi syarat memperoleh visa Schengen multi-entri, sehingga akan semakin memperlancar hubungan antarmasyarakat, kegiatan studi, investasi, dan bisnis.
Pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa, António Costa, di Gedung Europa turut mempertegas posisi Indonesia dan Uni Eropa sebagai mitra penting dalam menjaga stabilitas global. Presiden Prabowo menekankan bahwa dunia saat ini bergerak menuju tatanan multipolar yang memerlukan kontribusi nyata dari kekuatan besar untuk memelihara perdamaian dan stabilitas.
"Kami memandang Eropa sebagai kawasan yang sangat penting dalam menjaga tatanan dunia yang damai dan berkeadilan. Dengan sumber daya strategis yang dimiliki Indonesia, serta posisi sentral Indonesia di ASEAN, kemitraan kita akan membawa dampak signifikan bagi ekonomi dan geopolitik global," ujar Presiden Prabowo.
Presiden Dewan Eropa António Costa menyampaikan dukungannya terhadap agenda pembangunan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, sekaligus memuji Indonesia sebagai salah satu mitra global paling penting, pilar utama ASEAN, dan negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara yang memiliki suara semakin berpengaruh dalam percaturan internasional.
Sebagai bagian dari agenda di Belgia, Presiden Prabowo juga melakukan kunjungan kehormatan dan bertemu dengan Raja Belgia, Raja Philippe, di Istana Laeken pada Minggu sore, 13 Juli 2025. Dalam suasana hangat dan bersahabat, keduanya mengadakan pertemuan empat mata (tête-à-tête) dan bertukar pandangan mengenai upaya memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Belgia, termasuk isu-isu strategis yang menjadi perhatian bersama. Kepala Negara dilepas langsung oleh Raja Philippe sebelum melanjutkan perjalanan menuju Prancis untuk memenuhi undangan sebagai tamu kehormatan pada Perayaan Bastille Day.
Dalam kesempatan yang tidak kalah penting, Presiden Prabowo juga menyempatkan diri bertemu langsung dengan masyarakat Indonesia di Brussel. Ratusan diaspora hadir menyambut Presiden, mulai dari pelajar, profesional, hingga keluarga Indonesia yang telah menetap puluhan tahun di Belgia. Dalam suasana penuh hangat dan haru, Presiden mendengarkan langsung harapan agar hubungan erat Indonesia dan Uni Eropa membawa manfaat nyata, termasuk dalam perlindungan dan kesejahteraan warga negara Indonesia di luar negeri.
Melalui kunjungan kenegaraan ini, Indonesia dan Uni Eropa menegaskan komitmen bersama untuk terus memperdalam kemitraan strategis dalam kerangka hubungan yang setara, saling menghormati, dan mengutamakan kepentingan bersama. Dengan pencapaian penting ini, kedua pihak diharapkan dapat melangkah bersama membangun masa depan global yang lebih inklusif, damai, dan berkelanjutan.
Sumber: BPMI Sekretariat Presiden