11/07/2025 | Press release | Distributed by Public on 11/06/2025 21:24
|
Pembukaan |
% Perubahan |
|
|
EURUSD |
1.1537 |
0.12% |
|
GBPUSD |
1.3117 |
0.18% |
|
AUDUSD |
0.6486 |
-0.25% |
|
NZDUSD |
0.5640 |
-0.27% |
|
USDJPY |
153.30 |
-0.32% |
|
USDCHF |
0.8069 |
-0.15% |
|
USDCAD |
1.4116 |
0.06% |
|
GOLDUD |
3,979.46 |
0.57% |
|
COFU |
59.65 |
0.22% |
|
USD/IDR |
16,702 |
0.00% |
Jumat, 07 November 2025 - Pada penutupan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak terkoreksi menguat didukung oleh isyarat AS untuk bernegosiasi lebih lanjut dengan China yang meredakan ketegangan dagang antara dua raksasa ekonomi dunia itu. Meski demikian, ekspektasi melemahnya permintaan minyak membatasi pergerakan harga lebih lanjut.
Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) pada hari Kamis mengatakan bahwa penangguhan biaya selama 12 bulan atau sebesar sekitar $3,2 miliar per tahun untuk kapal-kapal besar buatan Tiongkok yang berlayar ke pelabuhan-pelabuhan AS akan berlaku mulai 10 November. Selain itu, USTR juga mengatakan bahwa pemerintahan Trump berencana kembali melanjutkan negosiasi dengan Tiongkok terkait pembuatan kapal dan logistik maritim, sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengurangi ketegangan perdagangan antara AS dengan China.
Dukungan lainnya datang dari eskalasi ketegangan di Lebanon pasca militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk beberapa wilayah dan melancarkan serangan udara besar-besaran pada hari Kamis di Lebanon selatan dengan alasan bahwa kelompok Hizbullah sedang berusaha membangun kembali kekuatan militernya. Serangan Israel itu menandai dimulainya kembali konflik di wilayah tersebut yang sempat mereda pasca disepakatinya gencatan senjata setahun lalu.
Sementara itu, Saudi Aramco pada hari Kamis mengumumkan pemangkasan harga jual resmi (OSP) minyak mentah Arab Light untuk pengiriman bulan Desember sebesar $1,20 per barel, yang sekaligus menandai penurunan harga pertama sejak Oktober. Keputusan mengejutkan dari eksportir minyak mentah terbesar dunia itu mengindikasikan sinyal melemahnya permintaan minyak pasca kesepakatan terbaru OPEC+ untuk meningkatkan produksi secara moderat di bulan Desember, yang diikuti dengan penundaan kenaikan produksi selama kuartal pertama tahun depan.
Turut membebani harga, Badan Penerbangan Federal (FAA) pada hari Kamis mengumumkan kewajiban bagi maskapai penerbangan di AS untuk mengurangi penerbangan secara bertahap, dimulai dengan pemangkasan sebesar 4% untuk penerbangan domestik yang dimulai pukul 6 pagi EST (1100 GMT) pada hari Jumat setiap hari hingga Senin, kemudian meningkat menjadi pemotongan penuh 10% pada 14 November. Keputusan tersebut berpotensi memicu gangguan aktivitas perjalanan via udara, yang akan berdampak pada konsumsi bahan bakar jet - menyumbang sekitar 8% hingga 9% dari total permintaan minyak di AS -.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $62 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $57 per barel.
|
Jam |
Data |
Aktual |
Ekspektasi |
Sebelumnya |
|
22:00 |
USA - Michigan Consumer Sentiment |
53.2 |
53.6 |
|
|
22:00 |
USA - Michigan Inflation Expectations |
4.6% |
4.6% |
|
|
23:00 |
USA - Consumer Inflation Expectations |
3.4% |
3.4% |