10/01/2025 | Press release | Distributed by Public on 10/01/2025 07:23
Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menunjukkan dukungan penuh terhadap penguatan postur pertahanan dan industri dalam negeri dengan melaksanakan Upacara Penamaan (Shipnaming Ceremony) Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter KRI Belati-622 di Dermaga Jetski Cafe, Pantai Mutiara pada Rabu (1/10/2025).
Acara yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali ini dihadiri oleh Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Laksda TNI Arif Harnanto dan Staf Ahli Menhan Bidang Ekonomi Marsda TNI Yusran Lubis. Kehadiran perwakilan Kemhan ini menekankan sinergi antara aspek keamanan dan ekonomi dalam program modernisasi Alutsista TNI.
Dalam amanatnya, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan bahwa Shipnaming adalah tradisi Angkatan Laut yang mengandung makna, karakter, dan harapan.
"Nama Belati, secara filosofis melambangkan ketepatan, keberanian, dan kesigapan," ujar Kasal. Kasal menjelaskan bahwa dalam ranah maritim, Belati melambangkan karakter daya gerak dan manuver kapal yang cepat, terarah, dan efektif, mencerminkan pukulan tempur yang mematikan.
KRI Belati-622, yang merupakan produksi PT Tesco Indomaritim, akan ditempatkan di Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada III. Pembangunan kapal ini menjadi bukti nyata kemampuan industri pertahanan nasional dalam memenuhi kebutuhan Alutsista secara mandiri.
"Produksi kapal cepat rudal 60 meter ini merupakan tonggak bersejarah yang tidak hanya bertujuan untuk memperkuat jajaran Alutsista TNI Angkatan Laut, tetapi juga membawa dampak strategis bagi terwujudnya kemandirian industri pertahanan dan peningkatan daya saing bangsa di kancah global," tegas Kasal.
KRI Belati-622 didesain sebagai kapal perang multifungsi berbahan Marine Aluminium dengan sistem propulsi Hybrid Mechanical untuk kecepatan maksimal hingga 30 knots. Kapal ini dilengkapi dengan Combat Management System (CMS) dan persenjataan modern, termasuk Surface-to-Surface Missile Roketsan Atmaca dan Meriam 40 mm Leonardo Marlin 40 RC.
Kemhan RI berharap keberhasilan produksi kapal ini menjadi inspirasi bagi industri pertahanan dalam negeri lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi nyata bagi penguatan pertahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional. (Biro Infohan Setjen Kemhan)