10/08/2025 | Press release | Distributed by Public on 10/08/2025 06:26
Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Donny Ermawan Taufanto menerima audiensi panitia penyelenggara International Military Medicine Workshop and Symposium (IMEDIC) 2025 di Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Rabu (8/10/2025).
Tujuan kunjungan Ketua Perkumpulan Kedokteran Militer (Perdokmil) Mayor Jenderal TNI (Purn.) Dr. dr. Prihati Pujowaskito, Sp.JP (K)., FIHA., M.M.R.S., ke Kementerian Pertahanan adalah untuk melaporkan rencana pelaksanaan kegiatan IMEDIC ke-2 yang akan digelar pada 22-24 Oktober 2025 di Jakarta.
IMEDIC 2025, akan mengusung tema "Advancing Military Medicine Through Collaboration and Innovation," dan berfokus pada pengembangan ilmu kedokteran militer, keselamatan hayati (biosecurity) dan keamanan hayati (biosafety) dalam pelayanan kesehatan yang disajikan melalui seminar internasional, workshop dan kompetisi ilmiah. Selain itu, kegiatan ini akan menjadi ajang pameran inovasi alat kesehatan serta obat-obatan.
Wamenhan menyambut baik inisiatif tersebut dan menekankan bahwa Kedokteran Militer merupakan cabang ilmu strategis yang krusial untuk menjaga kesiapan prajurit dan memberikan dukungan kesehatan di masa damai, perang maupun bencana, sesuai mandat Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 18 Tahun 2020.
Menindaklanjuti hal tersebut, Ketua Perdokmil secara khusus meminta kesediaan Wamenhan nantinya untuk membuka acara IMEDIC 2025, mengingat cakupan kegiatan ini bersifat internasional dan strategis bagi pengembangan kompetensi dokter militer, apoteker dan tenaga kesehatan lain, serta mahasiswa dari berbagai universitas pertahanan dan umum.
Selain itu, pertemuan ini mendiskusikan berbagai upaya sinergi, khususnya dalam penguatan ketahanan kesehatan nasional dan perlindungan prajurit dari ancaman lingkungan, seperti mengembangkan dan memproduksi anti-bisa ular di dalam negeri, mengingat tingginya risiko gigitan ular berbisa di daerah penugasan, Papua dan perbatasan.
Wamenhan juga mendukung penuh usulan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi personel non-kesehatan di lingkungan Kemhan. Hal ini menandakan komitmen Kementerian Pertahanan dalam memajukan Kedokteran Militer untuk mewujudkan prajurit yang tangguh dan sehat, serta masyarakat yang siap siaga dalam menghadapi situasi darurat dan bencana. (Biro Infohan Setjen Kemhan)