07/15/2025 | Press release | Distributed by Public on 07/14/2025 21:19
Pembukaan |
% Perubahan |
|
EURUSD |
1.1664 |
-0.06% |
GBPUSD |
1.3426 |
-0.07% |
AUDUSD |
0.6544 |
-0.08% |
NZDUSD |
0.5972 |
-0.10% |
USDJPY |
147.69 |
0.14% |
USDCHF |
0.7979 |
0.04% |
USDCAD |
1.3705 |
0.02% |
GOLDUD |
3,343.10 |
-0.05% |
COFU |
66.86 |
-0.21% |
USD/IDR |
16,242 |
0.00% |
Selasa, 15 Juli 2025 - Pergerakan harga minyak pagi ini melaju lesu tertekan oleh ekspektasi melambatnya pertumbuhan ekonomi China pada kuartal kedua, dan isyarat peningkatan output besar lainnya dari OPEC+. Meski demikian, potensi mengetatnya pasokan Rusia dan serangan di ladang minyak Kurdistan membatasi penurunan harga lebih lanjut.
Pertumbuhan PDB China kuartal kedua diperkirakan akan melambat menjadi 5,1%, dibandingkan dengan 5,4% di kuartal pertama, ungkap survei terbaru Reuters. Selain itu, di kuartal ketiga pertumbuhan dapat melambat menjadi 4,5% atau lebih rendah, sementara kuartal keempat menghadapi efek dasar yang kurang menguntungkan, sehingga membahayakan target pertumbuhan tahunan, kata para analis yang di survei. Data resmi PDB China dijadwalkan akan dirilis pukul 02.00 GMT pada hari Selasa.
Turut membebani harga, kelompok aliansi produsen OPEC+ kemungkinan akan menyetujui peningkatan produksi besar lainnya untuk bulan September karena mempertimbangkan permintaan minyak yang sangat kuat pada kuartal ketiga, dan mengetatnya pasokan pada bulan-bulan berikutnya, kata lima sumber pada hari Senin.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada hari Senin mengancam Rusia untuk segera mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina dalam waktu 50 hari, atau akan dikenakan sanksi tarif sebesar 100% untuk produk Rusia serta sanksi sekunder berupa tarif sebesar 500% terhadap negara-negara yang membeli ekspor Rusia. Ancaman Trump tersebut berpotensi mempengaruhi pasokan minyak Rusia ke pasar global.
Dukungan lainnya datang dari berita serangan dua drone yang jatuh di ladang minyak Khurmala di dekat kota Erbil, Kurdi Irak, kata badan kontraterorisme Kurdistan Irak pada hari Senin. Investigasi atas insiden tersebut masih berjalan.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $70 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $65 per barel.
Jam |
Data |
Aktual |
Ekspektasi |
Sebelumnya |
19:30 |
USA - Inflation Rate MoM |
0.3% |
0.1% |
|
19:30 |
USA - NY Empire State Manufacturing Index |
-8 |
-16 |