Indikator Harga

Fokus Crude Oil:

• Tarif 55% yang dikenakan AS terhadap China tidak akan berubah, kata Menteri Perdagangan AS.
• Trump umumkan rencana evakuasi sebagian kedutaan di Irak dan tanggungan militer di Timur Tengah.

***********************************************************

Kamis, 12 Juni 2025 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkoreksi bearish dipicu oleh sentimen dari masih akan berlakunya tarif tinggi AS terhadap China. Meski demikian, sinyal eskalasi situasi di Timur Tengah, meredanya potensi perang tarif baru, dan laporan stok EIA berpotensi mendorong harga kembali menguat.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada hari Rabu mengatakan bahwa tarif 55% yang dikenakan oleh AS terhadap China tidak akan berubah setelah kesepakatan dagang dicapai antara kedua negara. Lutnick menambahkan bahwa dalam kesepakatan dagang itu hanya akan menghapus pembatasan ekspor China terhadap mineral tanah jarang dan komponen industri penting lainnya.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu mengumumkan rencana evakuasi bagi sebagian besar personel kedutaan besarnya di Irak dan tanggungan militer yang berada di sekitar Timur Tengah karena meningkatnya risiko keamanan di wilayah tersebut. Keputusan Trump itu dipicu oleh upaya untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran yang menemui jalan buntu. Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh mengancam bahwa Teheran akan menyerang pangkalan-pangkalan AS di kawasan itu jika perundingan nuklir gagal dan terjadi konflik dengan Washington.

Turut mendukung harga, Trump pada hari Rabu mengatakan bahwa ia bersedia memperpanjang batas waktu 8 Juli untuk menyelesaikan pembicaraan perdagangan dengan negara-negara sebelum tarif AS yang lebih tinggi diberlakukan. Trump juga mengatakan AS akan mengirimkan surat dalam beberapa minggu mendatang yang menentukan ketentuan perjanjian perdagangan ke puluhan negara lain. Isyarat Trump untuk memperpanjang waktu negosiasi tersebut sekaligus meredam kekhawatiran akan perang dagang lebih lanjut antara AS dengan negara-negara lainnya.

Di sisi pasokan, badan statistik EIA melaporkan stok minyak mentah merosot turun sebesar 3,64 juta barel untuk pekan yang berakhir 6 Juni. Penurunan tersebut lebih besar dari prediksi awal yang memperkirakan stok akan turun sebesar 2 juta barel. Laporan EIA tersebut mengindikasikan permintaan yang kuat di pasar minyak AS.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $70 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $65 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter