11/06/2025 | Press release | Distributed by Public on 11/05/2025 20:44
|
Pembukaan |
% Perubahan |
|
|
EURUSD |
1.1492 |
0.14% |
|
GBPUSD |
1.3049 |
0.12% |
|
AUDUSD |
0.6498 |
0.20% |
|
NZDUSD |
0.5653 |
0.23% |
|
USDJPY |
153.92 |
0.14% |
|
USDCHF |
0.8099 |
-0.12% |
|
USDCAD |
1.4107 |
-0.06% |
|
COFU |
59.73 |
-0.31% |
|
GOLDUD |
3964.45 |
0.34% |
|
USD/IDR |
16724 |
0.00% |
Fokus Minyak Mentah:
Kamis, 06 November 2025 - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terus melemah dan kini diperdagangkan di sekitar USD 59,73 per barel, menandai penurunan harian ketiga berturut-turut. Tekanan terhadap harga minyak semakin kuat setelah data terbaru dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan lonjakan stok minyak mentah AS sebesar 5,2 juta barel, jauh di atas ekspektasi pasar. Kenaikan persediaan ini menambah kekhawatiran pasar terhadap potensi kelebihan pasokan global, apalagi ketika produksi minyak AS masih bertahan di level rekor 13,65 juta barel per hari.
Dari sisi permintaan, prospek konsumsi minyak global masih lemah. Pertumbuhan permintaan minyak dunia hingga awal November tercatat hanya 850.000 barel per hari, lebih rendah dari proyeksi 900.000 barel yang semula diperkirakan oleh J.P. Morgan. Aktivitas manufaktur di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia masih menunjukkan pelemahan, dengan PMI sektor manufaktur di bawah atau mendekati level 50, menandakan stagnasi. Pelemahan data industri ini memperkuat pandangan bahwa pemulihan ekonomi global belum cukup kuat untuk menopang permintaan energi.
Selain itu, penguatan dolar AS setelah pernyataan hawkish dari Federal Reserve menambah tekanan bagi harga minyak yang berdenominasi dolar. Di sisi lain, kebijakan OPEC+ yang hanya menambah produksi secara terbatas pada Desember sebesar 137.000 barel per hari dan menunda kenaikan kuota lebih lanjut di kuartal I 2026 belum mampu memberikan dukungan berarti. Meskipun keputusan ini bertujuan menjaga keseimbangan pasar, kombinasi antara pasokan tinggi, permintaan lemah, dan dolar kuat masih menjadi faktor utama yang menekan harga WTI.
Secara teknikal, level support terdekat harga minyak berada di kisaran USD 59,30-59,00, sementara resistance terdekat terlihat di area USD 60,40-60,80. Jika tekanan jual berlanjut, area USD 58,50 berpotensi menjadi support lanjutan, sedangkan penguatan di atas USD 61,00 dapat membuka ruang menuju resistance berikutnya di USD 61,70.
|
Jam |
Pair |
Data |
Actual |
Ekspektasi |
Sebelumnya |
|
1:00am |
USD |
President Trump Speaks |
- |
- |
- |
|
7:30pm |
USD |
Challenger Job Cuts y/y |
- |
- |
-25.8% |
|
10:30pm |
USD |
Natural Gas Storage |
- |
34B |
74B |
|
11:00pm |
USD |
FOMC Member Barr Speaks |
- |
- |
- |
|
11:00pm |
USD |
FOMC Member Williams Speaks |
- |
- |
- |