12/17/2025 | Press release | Distributed by Public on 12/16/2025 21:16
|
Pembukaan |
% Perubahan |
|
|
EURUSD |
1.1745 |
0.06% |
|
GBPUSD |
1.3411 |
0.11% |
|
AUDUSD |
0.6619 |
0.24% |
|
NZDUSD |
0.5776 |
0.21% |
|
USDJPY |
154.87 |
-0.23% |
|
USDCHF |
0.7944 |
-0.10% |
|
USDCAD |
1.3750 |
-0.01% |
|
GOLDUD |
4,303.60 |
0.56% |
|
COFU |
55.08 |
0.96% |
|
USD/IDR |
16,688 |
0.00% |
Rabu, 17 Desember 2025 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkoreksi menguat setelah reli bearish sejak akhir pekan lalu. Katalis bullish didukung oleh sentimen dari potensi pengetatan pasokan seiring dengan meningkatnya tekanan AS terhadap Venezuela. Selain itu, komentar dari juru bicara Rusia terkait usulan gencatan senjata dengan Ukraina, dan rilisnya laporan stok API turut memberikan dukungan terhadap harga minyak.
Presiden Donald Trump meningkatkan tekanan pada Venezuela pada hari Selasa dengan mengumumkan perintah pemblokiran secara penuh terhadap semua kapal tanker minyak yang dikenai sanksi untuk masuk dan keluar dari Venezuela. Perintah pemblokiran yang diumumkan kurang dari seminggu setelah AS menyita kapal tanker minyak di perairan dekat Venezuela itu memicu eskalasi ketegangan lebih lanjut antara AS dengan Venezuela, yang berpotensi memperketat pasokan minyak dari negara Amerika Selatan itu.
Dukungan lainnya datang dari pernyataan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang pada hari Selasa mengatakan bahwa gencatan senjata Natal yang diusulkan Ukraina akan bergantung pada tercapainya kesepakatan damai atau tidak. Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Senin mengusulkan gencatan senjata, khususnya untuk serangan terhadap infrastruktur energi, selama periode Natal.
Di sisi pasokan, dalam laporan stok terbaru yang dirilis oleh grup industri API menunjukkan persediaan minyak mentah AS merosot turun sebesar 9,30 barel pada penutupan pekan yang berakhir 12 Desember. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang kuat di pasar minyak AS. Meski demikian, pelaku masih menantikan laporan stok resmi versi pemerintah yang akan dirilis EIA pada Rabu malam.
Sementara itu, aktivitas sektor swasta India bertumbuh pada laju terlemah dalam 10 bulan pada bulan Desember karena melambatnya pesanan baru dan perekrutan tenaga kerja yang melambat hingga hampir berhenti, ungkap hasil survei PMI dari S&P Global pada hari Selasa. Data tersebut mengisyaratkan potensi penurunan permintaan di negara konsumen minyak mentah terbesar ketiga dunia, setelah AS dan China.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $58 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $53 per barel.
|
Jam |
Data |
Aktual |
Ekspektasi |
Sebelumnya |
|
22:30 |
USA - EIA Crude Oil Stocks Change |
-2.4M |
-1.812M |
|
|
22:30 |
USA - EIA Gasoline Stocks Change |
6.397M |